Sumber : http://www.belantaraindonesia.org
Gunung Salak mendadak jadi perhatian dunia, menyusul
penemuan pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh 2,5 km sebelah timur dari Kawah
Ratu. Seperti apakah kawah yang akrab sebagai destinasi wisata para pecinta
gunung ini?
Kawah Ratu bukanlah nama yang asing bagi para pendaki gunung, apalagi mereka yang berdomisili di Jabodetabek. Bertualang ke Kawah Ratu adalah agenda mingguan yang membuat kawah ini ramai di akhir pekan.
Kawah Ratu bukanlah nama yang asing bagi para pendaki gunung, apalagi mereka yang berdomisili di Jabodetabek. Bertualang ke Kawah Ratu adalah agenda mingguan yang membuat kawah ini ramai di akhir pekan.
Dari
situs Global Volcanism Program, Gunung Salak memiliki karakter
unik karena memiliki tiga puncak sebagai akibat dari runtuhan material dari
beberapa kali letusan. Di Wikipedia disebutkan, Puncak Salak I adalah
yang paling tinggi yaitu 2.211 mdpl dan dianggap sebagai penanda tinggi gunung
yang berada di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi ini. Puncak Salak II
mencapai 2.180 mdpl dan Puncak Sumbul tingginya 1.926 mdpl.
Nah, Kawah Ratu ini adalah produk terakhir dari aktivitas vulkanik Gunung Salak. Pemandangan yang indah menjadi magnet para pendaki gunung untuk berwisata ke Kawah Ratu. Kawah ini berada dalam satu jalur pendakian menuju Puncak Salak I yang merupakan kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.
Yang paling disuka para pendaki gunung adalah rangkaian petualangan yang dimulai dari kawasan Gunung Salak Endah. Mereka bisa memulai rekreasi dari Curug Cigamea, Curug Seribu, mandi air panas, dan puncak acaranya adalah mendaki ke Kawah Ratu.
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Kawah Ratu hanya sekitar 4 jam. Jalur utamanya relatif mudah, dan jangan heran jika Anda bertemu rombongan anak - anak SD atau warga sekitar yang ikut naik ke Kawah Ratu, karena ini sudah seperti tempat main mereka.
Kawah Ratu memberikan pemandangan unik sekaligus eksotis. Setelah trekking jalur hutan, para pendaki akan sampai ke area terbuka. Menjelang sampai ke Kawah Ratu, jalurnya laksana hutan kering kerontang. Jangan heran, ini karena Kawah Ratu yang masih aktif dan panas, berpadu dengan sungai dan lelehan mineral seperti kapur dan belerang.
Kawahnya bukan berbentuk lubang raksasa melainkan kolam kawah yang ukurannya biasa saja. Tapi, kawasan di sekitarnya adalah hamparan bebatuan kapur dan belerang seluas mata memandang. Uap panas yang menerobos bebatuan langsung berubah menjadi kabut yang melayang rendah.
Rembesan mineral mengalir sepanjang sungai di sekitar Kawah Ratu. Akibatnya, sungai itu memiliki dasar yang berwarna hijau akibat endapan mineral. Air sungai yang hangat menjadi obat para pendaki untuk mengusir udara dingin.
Kawah Ratu menawarkan petualangan seru dan objek fotografi yang menarik. Namun memang, lokasi jatuhnya Sukhoi yang berjarak 2,5 km arah timur Kawah Ratu, memiliki medan yang lebih berat dari jalur reguler pendakian ke Kawah Ratu.
Nah, Kawah Ratu ini adalah produk terakhir dari aktivitas vulkanik Gunung Salak. Pemandangan yang indah menjadi magnet para pendaki gunung untuk berwisata ke Kawah Ratu. Kawah ini berada dalam satu jalur pendakian menuju Puncak Salak I yang merupakan kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.
Yang paling disuka para pendaki gunung adalah rangkaian petualangan yang dimulai dari kawasan Gunung Salak Endah. Mereka bisa memulai rekreasi dari Curug Cigamea, Curug Seribu, mandi air panas, dan puncak acaranya adalah mendaki ke Kawah Ratu.
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Kawah Ratu hanya sekitar 4 jam. Jalur utamanya relatif mudah, dan jangan heran jika Anda bertemu rombongan anak - anak SD atau warga sekitar yang ikut naik ke Kawah Ratu, karena ini sudah seperti tempat main mereka.
Kawah Ratu memberikan pemandangan unik sekaligus eksotis. Setelah trekking jalur hutan, para pendaki akan sampai ke area terbuka. Menjelang sampai ke Kawah Ratu, jalurnya laksana hutan kering kerontang. Jangan heran, ini karena Kawah Ratu yang masih aktif dan panas, berpadu dengan sungai dan lelehan mineral seperti kapur dan belerang.
Kawahnya bukan berbentuk lubang raksasa melainkan kolam kawah yang ukurannya biasa saja. Tapi, kawasan di sekitarnya adalah hamparan bebatuan kapur dan belerang seluas mata memandang. Uap panas yang menerobos bebatuan langsung berubah menjadi kabut yang melayang rendah.
Rembesan mineral mengalir sepanjang sungai di sekitar Kawah Ratu. Akibatnya, sungai itu memiliki dasar yang berwarna hijau akibat endapan mineral. Air sungai yang hangat menjadi obat para pendaki untuk mengusir udara dingin.
Kawah Ratu menawarkan petualangan seru dan objek fotografi yang menarik. Namun memang, lokasi jatuhnya Sukhoi yang berjarak 2,5 km arah timur Kawah Ratu, memiliki medan yang lebih berat dari jalur reguler pendakian ke Kawah Ratu.
0 komentar:
Posting Komentar